28Nov
Sebagai negara demokrasi ketiga terbesar setelah negara Amerika Serikat dan India, sejarah menceritakan bahwa negara Indonesia pernah mengalami masa-masa berat dimana masyarakat tidak dapat menjalankan proses demokrasi dengan baik sesuai dengan prinsip pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sebelumnya, selama tiga puluh tahun lebih pada era Orde Baru, kekuasaan terpusat pada seorang pemimpin saja dan kebebasan individu sama sekali tidak dihargai. Era Reformasi tahun 1998 merupakan titik balik bagi negara Indonesia untuk meninggalkan era yang serba tertutup dan tidak transparan, dimana komunikasi antara pemimpin dengan rakyat berjalan amat buruk dan lebih bersifat kepada instruksi daripada dialog dan silang pendapat.